. post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

We Write our FICTION

kita bisa menjadi Aktor,sutradara,dan produser dalam cerita kita sendiri ^.^

Background

B A C K G R O U N D

Pages


Part 16

"Maaf Tuan ...aku tidak bisa mundur sekarang.. kesenanganku baru saja akan di mulai.."

bersamaan dengan berakhirnya kata kata yang dia ucapkan..dia menghancurkan transmiter yang ada di telinganya..

Dari balik kegelapan dia melihat ada 4 orang sedang berdiri di kejauhan..

"ini akan menyenangkan untuk membunuh mereka..."



Part 17

Kami semua terdiam melihat kelakuan Aria...

"Umm...apa kita pernah bertemu?"

Aku menanyakan itu tapi dia hanya menggeleng sambil menutupi mukanya dengan topi..

"Dasar tukang selingkuh...kau sudah punya aku dan masih menjerat gadis lain tanpa aku ketahui"

Vere menatapku dengan mata setengah terttup..dia bertingkah seperti seorang istri yang melihat suaminya berjalan dengan gadis lain..dan yang lebih buruk lagi..

"Ja..jadi kalian memang punya hubungan seperti itu..?!"

Itu Charllotte yang memandang aku dan Vere..ini gawat sepertinya dia mulai lagi dengan imajinasi liarnya..

"Charl.. kumohon jangan mulai lagi masalah ini, OK?.. dan kau vere berhentilah bertingkah gak jelas seperti itu!!! "

aku mencoba menjelaskan  tapi Charllotte masih  memasang wajah pucat.. ini seperti dia membayangkan hubungan tidak senonoh yang aku lakukan dengan Vere..astaga dia pikir aku akan melakukan hal seperti itu pada anak berumur 10 tahun..

melihatnya yang mulai mengatakan hal hal aneh, kemudian aku menepuk kepalanya..

"Begini.. jangan berpikir macam macam hubunganku dengan Vere tidak seperti yang kau pikirkan.."

Dan pada saat itu sebuah suara terdengar , suara langkah kaki dari dalam kegelapan, aku menolehkan kepalaku ke arah asal suara kemudian disana dia muncul..

"Ara.. mangsa yang berkumpul pada satu tempat adalah buruan yang menyenangkan.. sepertinya ada dua orang sipil..tapi kurasa tidak masalah jika aku sedikit bermain juga dengan mereka..."

Seorang Pria berbadan besar.. dia muncul dari dalam kegelapan..di punggungya menggantung pedang besar berwarna hitam pekat...wajahnya tertutup kain dari hidung kebawah juga kaca mata hitam bulat yang menyembunyikan matanya memberikan tekanan yang berkata kalau dia berbahaya... bahkan.. aku bisa merasakan hawa membunuh yang kuat dari orang itu..

"Dia?.."

"Sepertinya dia salah satu Assassin yang mengincar nona Aria...."

Aku menanyakan tentang orang itu pada Charlotte, dan Charllotte yang menyadari hawa membunuh yang keluar dari pria tersebut mulai memasang posisi bertarung.Tapi, mengabaikan Charllotte yang memasang posisi menyerang, Pria itu berjalan mendekat.. menarik pedang besarnya mengarahkanya pada kami.. apa yang dia benar benar mencengangkan.. pedang sebesar itu dia angkat dengan satu tangan?..dari apa yang dia lakukan aku tahu jika dia benar benar berbahaya

"Namaku... Ellose Einhalte...wizard Ranking 5114..."

mengatakan hal itu dia menghentakan pedangnya ke lantai. Sebentar..Rangking 5000?... aku pernah mendengar ini...Wizard orang orang yang memiliki kemampuan khusus dengan pelatihan tertentu..dan rangking 5000 harusnya masuk dalam rangking yang tinggi..

"Dan sekarang aku akan memotong kalian...!!!"

Secara tiba tiba menendangkan kakinya kelantai dan dia melesat ke arahku ..Dia Sangat cepat!!!.. dia bergerak dengan kecepatan gila dengan tubuh sebesar itu?...pedangnya mengayun kearahku...dengan susah payah aku bisa menghindarinya tanpa luka.. bahkan aku berpikir aku benar-benar menjadi manusia super ketika pedang itu dengan lembut bergerak di depan hidungku ..

"Hoo.. kau bisa menghindar?.. "

"Jangan ganggu dia!!"

Melihat pria itu menyerangku Charllotte mulai bergerak,sama halnya dengan orang itu Charllotte juga melesat kearahnya dengan kecepatan menakutkan..mendekati pria itu.. api mulai muncul dari tubuh Charllotte,,

"Ugh.."

memukul dengan kecepatan tinggi.. tapi pria itu berhasil menangki dengan pedangnya...

"Hohoho.. jadi ini Efreet yang sudah di lemahkan... meski peringkatmu S.. tapi ini terlalu lemah..."

Pria itu mengibaskan pedangnya dan Charllotte yang menahanya dengan tangan terlempar membentur dinding..darah memuncrat keluar dari mulutnya

"Guah...."

"Charl!!"

Aku berlari kearah Charllotte terjatuh setelah melihat apa yang terjadi, di lihat dari manapun tadi itu benar-benar bukan luka yang ringan... mengangkatnya perlahan aku membantunya berdiri..

"Hmm.. pelindung api.. sangat menarik kau bisa menahanya tanpa tertebas.. sepertinya alasanmu menjadi sangat lemah adalah..karena kau tidak bisa menggunakan kekuatanmu di tempat sempitkan? atau lebih tepatnya kau terlalu menghawatirkan orang orang di sekitarmu... naif sekali...ketahuilah selalu ada korban dalam pertarungan... jangan sia siakan kesempatan meski itu harus mengorbankan temanmu.."

Pria itu masih saja berbicara hal mengerikan seperti itu tanpa mengubah intonasi bicaranya seolah itu adalah hal yang biasa , dia benar benar buatku muak..tapi..Charllote yang kesulitan untuk berdiri hanya diam, mendengar pria itu meremehkanya...

"Bukankah Efreet pernah melakukan hal seperti itu?"

Uh.. apa yang dia katakan?.. aku amelihat ke arah Charllotte yang menunduk,,dan perlahan dia mulai bangkit... Namun pria itu menyerbu ke arah kami.. Charllotte yang menyadari itu dengan segera mendorongku...

"Charl!!"

Dia mencoba menyelamatku? tapi dia sama sekali tida bergerak, serangan pria itu mengenainya.. terdengar suara berderak mengerikan ketika Charlotte terlempar dan membentur tiang besar,,,

"Hug..Guah"

Dia terlihat begitu kesakitan..Apa yang harus aku lakukan.. , kenapa aku tidak bisa berbuat apa apa..

"Lemah.. apakah ini Efreet yang di katakan mampu membakar sebuah kota dalam satu malam..lemah sekali.."

Membakar sebuah kota dalam satu malam?.. Efreet?.. apa yang dia katakan?..kenapa dia menujukan semua hal mengerikan itu pada Chaarllotte sebenarnya apa yang pernah Charllotte lakukan?.

Setelah mengatakan itu pria itu mengarahkan pandanganya padaku..

"Hmm,, bagaimana jika aku sedikit bermain dengan temanmu.."

"huh?.."

mendengar itu Charllotte mulai bereaksi..

"Tunggu.. jangan.. lakukan apapun padaku.. tapi lepaskan mereka!!"

Charllotte bangkit dengan perlahan..

"Ugh.."

Darah menyembur keluar dari mulutnya..

menghiraukan Charllotte pria itu menyerbu ke arahku...sangat cepat.. hanya dalam sekejap dia sudah menutup jarak di antara kami...tidak.. apa aku akan mati.. Lengan besarnya menghantamku.. aku sempat menahanya dengan lenganku.. tapi itu saja tidak cukup..aku terlempar terjatuh di atas lantai yang keras..

"Guah.."

Itu sakit.. serasa semua tulangku hancur.. tubuhku menjadi mati rasa karena rasa sakit..

"Sial.. sakitt..."

memaksakan tubuhku, aku mencoba berdiri..

"Hoh.. kau hebat bocah.. masih bisa berdiri rupanya.."

Pria itu kembali mendatangiku..

"Huh.. aku senang atas pujianmu paman aneh.."

Baik.. sepertinya ini akan semakin buruk.. jadi apa yang harus aku lakukan.. menghadapinya secara langsung akan menjadi akhir yang buruk untuku...

"Bocah... mungkin kau ingin berlagak keren di depan gadis-gadis cantik ini.. tapai jika aku jadi kau , aku akan memilih diam dan pura-pura mati .."

"Seperti aku akan melakukanya!...dasar brengsek.!."

Kau pikir aku akan melakukanya.. aku sudah bosan menjadi orang tidak berguna.. aku satu satunya laki laki di sini.. aku tidak bisa membiarkan Charllotte terus terluka untuk melindungi semua orang di sini...

"Aku tidak tahu apa yang sudah terjadi... aku tahu jika aku sudah melakukan hal yang berbahaya untuk diriku sendiri.. mungkin setelah ini aku tidak bisa kembali hidup-hidup.. tapi, setidaknya aku ingin mati ketika aku melakukan hal yang aku anggap benar.. aku tidak ingin mengalami penyesalan karena aku tidak berbuat apapun saat aku masih bisa melakukanya.."

"Jadi kau ingin melawanku?.. ara. itu sama saja dengan bunuh diri kau tahu?"

"Lalu jika aku diampun aku tetap akan mati kan?"

Pria itu tersenyum mendengar jawabanku.. Dia berjalan ke arahku sambil menenteng pedang besarnya.

"Kau benar benar menarik bocah.. aku ingin tahu sebarapa lama kau bisa mempertahankan keberanianmu itu.. haaa.. bagaimana jika aku membunuhmu pelan pelan.."

Berdiri di depanku dia mengangkart pedangnya tinggi

"Mari kita lihat apa kau masih bisa berbicara seperti itu setelah aku memotong tanganmu.."

Perasaan dingin seperti merasuk kedalam otaku.. aku merasa takut.. apa aku akan benar benar mati ?. Lalu kemudian pada saat itu sebuah bayangan muncul di antara aku dan pria itu...

"Jangan sentuh dia!!"

Itu adalah Vere.. dia berdiri di antara kami.. tangan mungilnya menahan pedang tanpa alas apapun..

Pria itu memasang wajah terkejut.. ini pertama kalina pria itu menunjukanya..

"Aku bicara sebagai yang terkuat sebagai orang yang berdiri di garis kemenangan...Disini aku berjanji,  aku tidak akan mundur meski hanya selangkah.. karena aku adalah sang banteng yang perkasa yang akan meremukan semua musuh..."

Bersamaan dengan kata kata yang dia ucapkan Vere memukul pedang tersebut hingga hancur berkeping keping.. Pria itu segera mundur mengambil jarak...

"Vere..."

aku memandang pada Vere membalikan pandanganya, dia melihat ke arahku..apa yang terjadi padanya...garis garis emas muncul pada kulitnya rambut birunya berubah  menjadi emas menyala, bukan hanya rambutnya tapi seluruh tubuhnya ditutupi cahaya emas...melihat padaku dia berkata..

"ini adalah aku yang sebenarnya.. sebenarnya aku tidak ingin menunjukan wujud ini.. tapi tidak ada pilihan lain, aku tidak bisa melihatmu terluka lebih dari ini Chandra.."

Kemudian memalingkan wajahnya dariku dia berjalan menuju pria itu...

"Kau.. siapa kau sebenarnya?"

"Aku Verethragna... "

menanggapi pertanyaan pria itu Vere terus berjalan ke arahnya...

"Verethagna?.. nama dari dewa persia yang bahkan keberadaanya sendiri melambangkan kemenangan, memiliki nama seperti itu. kau pasti bukan manusia atau esper biasa?... "

memasukan tanganya kedalam jubahnya dia mengeluarkan sebuah pistol revolver besar ..

"Black Stinger.. kau tidak akan selamat jika kena ..."

Pria itu menembakan pustol besar itu pada Vere, namun tiba tiba Vere sudah menutup jarak diantara mereka.. apa yang sudah terjadi... sejak kapan vere berada di jarak sedekat itu...bahkan aku tidak menyadarinya

"musuhku takutilah aku.. karena sayapku yang menutupi seluruh langit...aku adalah burung pemangsa yang bergerak lebih cepat menyapu semua musuh di hadapanku...menunjuk pada yang berdosa karena aku adalah sang penghukum"

mendengar Vere melantunkan kata kata aneh pria itu melompat kebelakang lagi untuk mengambil jarak.. menembakan senjata besar di tanganya seperti orang gila...namun Vere bisa menghindarinya dengan mudah.. atau lebih tepatnya karena kecepatannya yang tidak masuk akal saat menghindar...

dengan kecepatanya Vere menutup jarak di antara mereka dalam waktu singkat...tapi. seketika itu pula lengan besar pria  itu menghantam tubuh vere.. dia terlempar membentur dinding... darah keluar dari mulutnya...

"Vere..!!."

Aku berlari mendekatinya.. namun dia melarangku...

"Tidak.. menjauhlah.. ini belum selesai..."

Vere berdiri.. darah masih mengalir dari mulutnya.. tubuh sekecil itu menerima pukulan lengan besar pria itu secara langsung,.. mungkin saat ini vere tengah terluka parah.. dia memegangi lenganya yang terlihat tidak normal dengan darah yang terus mengucur dari lengan itu...

"Ara kau hebat bocah .. setelah menerima pukulanku yang telah di perkuat dengan sihir bahkan kau masih bisa berdiri.."

ini gawat.. vere tidak mungkin bertarung dengan lukanya seperti itu.. sial .. apa yang harus aku lakukan...

"Apa maksudmu.. kau pikir aku menerima seranganmu tanpa alasan?.. kau pikir aku dengan kecepatan seperti itu bisa di pukul olehmu tanpa alasan?"

Vere tersenyum menanggapi pria itu..

"Apa..dasar bocah .. apa yang kau rencanakan...Siapa kau sebenarnya?!!"

"Aku .. Aku hanyalah manusia yang akan membawa kematian padamu.."

Membiarkan tangan kirinya yang berdarah menggantung Vere menunjuk pada pria itu

"Atas namaku sebagai yang terkuat.. sebagai yang berjalan di garis kemenangan .. luka-lukaku adalah sebuah kebanggan dari kemenanganku... dengan kemuliaanku akan ku tunjukan kegagahan dari sang unta,,,,"

Melompat sekuat tenaga ,dalam sekejap Vere menutup jarak sekali lagi...

"Apa!!"

Pria itu tampak terkejut dengan kecepatan Vere..menendangkan kaki kecilnya pada pria itu Vere menekanya menuju dinding memutarkan tubuhnya Vere melakukan tendangan putar beruntun...

"Hooooo... Final Attack!!"

Vere berteriak melancarkan serangan terakhirnya .Pria itu terbang setelah menerima tendangan terakhir Vere secara langsung... membentur dinding darah memuncrat dari mulutnya.. bahkan dari telinganya darah juga mengalir...

Aku memindahkan tatapanku kepada vere setelah melihat pria itu diam tak bergerak...itu hebat.. apa itu yang di sebut Final Move dari seni bela diri.. dalam satu serangan terakhir dan pria itu tumbang?

"Chandra?"

berjalan terhuyung Charllotte menepuk punggungku.. dia memegangi dadanya.. sepertinya ada beberapa tulang rusuknya yang patah...

"Charllotte.. kau tidak apa apa?"

"tidak apa apa.. hanya beberapa tulang rusuku yang patah.. yang lebih penting.. gadis itu.."

Charllotte menunjuk pada Vere yang terengah-engah..

"Kekuatan macam apa itu tadi..."

Aku menggelengkan kepalaku..

"Aku juga tidak tahu... tapi syukurlah kita semua selamat"

Di belakangku Gadis bernama Aria itu terdiam dengan wajah pucat.. sepertinya dia agak shock dengan pertempuran barusan...ku pikir nona muda seperti dia tidak pernah melihat darah sebanyak itu dalam hidupnya... Ah yang lebih penting saat ini..

"Vere kau tidak apa apa..."

aku menayakan itu saat aku mendekatinya.. namun dia hanya diam..

"hei.. kau tidak apa apa?"

menepuk kepalanya..aku kembali menanyainnya.. tapi dia masih diam.. lalu beberapa saat kemuidan dia berbalik..

"Chandra.. aku sudah membunuh orang... maaf.. aku.. aku.."

dia mulai menangis.. Apa dia ketakutan?.. kupikir itu untuk anak seusianya merasa takut jika mereka benar-benar membunuh orang.

"Apa, kau membenciku sekarang?,,Aku takut kau akan membenciku.. aku tidak mau kau takut padaku... karena itu selama ini aku tidak pernah menggunakan kekuatanku secara penuh.. aku .. aku tidak mau hidup sendiri lagi.. aku tidak mau di kurung dalam kegelapan seperti itu lagi.. aku ingin terus bersamamu.."

Dikurung dalam kegelapan?..Aku tidak tahu tentang hal sperti itu, atau mungkin aku lupa tentang apa yang sudah terjadi sebelum peristiwa kebakaran hebat itu.. Ah.. tapi saat ini aku harus melakukan seuatu pada Vere..tapi apa yang harus aku katakan padanya?..Jika aku mengatakan aku tidak takut padanya saat ini, sudah pasti aku berbohong.. tapi.. melihatnya menangis seperti ini..

"Setelah melihat bagaimana kau bertarung  tidak mungkin jika aku tidak ketakutan..."

Vere menundukan kepalanya mendengar jawabanku..

"Tapi.. jika kau tidak melakukan hal itu.. aku pasti sudah mati sekarang.. iyakan?..tidak bukan hanya aku.. Charllotte dan nona Aria pasti juga sudah tidak selamat saat ini,  mungkin caramu membunuhnya dalam satu serangan beruntun itu menakutkan..tapi aku senang karena berkat itu pula sekarang kita bisa kembali kerumah.."

"Eh?.. Chandra?"

"jangan bilang kau berniat untuk kabur dari rumsah setelah ini...hah.. jika kau kabur dari rumah, siapa yang akan menghabiskan Lumpia yang sudah aku beli kemarin?"

mengelap air mata di pipi gadis kecil itu.. aku tersenyum padanya.. kupikir hanya itu yang bisa aku lakukan...

"Ayo, berhentilah menangis ..Kita harus cepat pulang.."

"Huaa.. Chandra...!!.. terima kasih!! aku..hiks hiks huaaa!!"

Memeluku dia menangis... benar ..dia adalah keluargaku yang paling penting...mungkin aku ini lemah..tapi aku tetap harus berada di sisinya.. bukan.. tapi akulah yang ingin terus berada disisinya..tidak peduli siapa atau apapun dia..

"Ya.. sama-sama..."

pada akhirnya aku juga memeluknya.. dia benar benar mungil.. aku tidak tahu seperti apa masa lalunya sebelum dia bertemu denganku.. tapi saat ini , itu tidak penting .. karena mulai dari saat ini..  hanya ada ingatanku tentang dia dan aku.. aku tidak memiliki ingatan sempurna sebelum terjadinya kebakaran di desa terpencil wilayah Wells inggris.. tapi itu tidak masalah kan?..

Part 18

Setelah kejadian itu Aku dan vere berpisah dengan Charllotte dan Aria.. aku sedikit khawatir dengan Charllotte yang menjadi murung setelah kejadian itu.. dan yang lebih buruk lagi.. aku baru mengetahui kalau Aria adalah perwakilan dari kerajaan Inggris yang akan mengesahkan perundang undangan perlindungan Esper di Jakarta pada pagi harinya.. aku benar benar tidak tahu jika mereka hendak ke bandara..

Untuk Vere .. dia sudah di ijinkan pulang setelah dirawat selama sehari.. secara menakjubkan tidak ada dari tulangnya yang patah.. meski sendi tulang lengan kirinya sempat terlepas karena pukulan pria besar itu... tapi aku bersyukur dia baik baik saja...

Bukan hanya itu saja...aku juga menjadi lebih lega karena beberapa teman Vere juga datang untuk menjenguknya...aku mengatakan pada guru pengajar bahwa Vere mengalami kecelakaan saat liburan dan harus beristirahat untuk beberapa hari..dan aku tidak menyangka bahwa akan ada yang menjenguk Vere...  Aku selalu khawatir jika Vere tidak memiliki teman karena dia sering bolos sekolah... tapi sekarang aku bisa menarik nafas lega...

Kemudian Pria besar itu.. ini aneh , tidak ada satupun berita tentang kejadian itu di televisi...ini benar benar mencurigakan.. apa yang sebenarnya terjadi?

hah lupakan itu,  sekarang ada satu hal lagi yang segera aku bereskan.....

"Humm.. ini enak..."

Di sampingku seorang gadis kecil sedang duduk.. rambut putihnya tergerai indah..topi penyihir yang dia pakai tampak bergerak gerak karena telinga hewan yang ada di baliknya...

bermula pagi ini.. aku berencana membeli beberpa obat untuk Vere,, jadi aku memutuskan untuk tidak masuk sekolah.. dan ketika aku sampai di pertigaan jalan aku melihat gadis ini terkapar di jalan..dan begitu aku membangunkanya dia berkata..

"Aku ...la..lapar.."

Gadis ini adalah Esper yang aku temui beberapa hari yang lalu... Tiara..Gadis  kecil yang tiba tiba muncul di depan gerbang sekolah...dan sekarang dia sedang makan dengan lahap di sampingku..

"Hah.. bagaimana bisa kau menjatuhkan uang yang kau simpan huh... "

"mau bagaimana lagi .. semenjak itu aku kelaparan semalaman kau tahu?..."

"ya .. ya aku mengerti."

..Sejujurnya aku tidak mengerti dengan gadis ini,

"Baiklah ini untuk siang ini.. mungkin tidak terlalu banyak.. tapi setidaknya bisa untuk beli makanan"

melihat beberapa lembar uang yang aku berikan dia terdiam..

"huh.. ada apa?"

"Tidak .. hanya saja.. kenapa kau sangat baik padaku... kenapa kau menolongku?.. bukanya aku ini hanya orang asing bagimu?..saat itu juga.. bukankah akan buruk untukmu berteman dengan Esper sepertiku?"

Huh dia benar.. Semenjak sebagian besar orang-orang di negara ini membenci esper karena perang dulu, terlalu dekat dengan Esper akan membuatku di jauhi .. tapi..

"well.. itu benar.. teman temanku pasti akan menjauhiku setelah kejadian itu...tapi... itu tidak akan mengubah apapun.."

"huh?"

".. bahaimana aku harus menjelaskanya.. meski aku di jauhipun, tidak akan ada banyak yang berubah dalam hidupku..."

Dia hanya terdiam..kemudian dia berdiri,, sepertinya dia masih belum mengerti..kemudian dia berkata padaku.

"tapi itu bukan sebuah alasan untuk menolong orang yang akan membuat hidupmu menjadi lebih buruk , aku.. aku menjadi merasa bersalah padamu.."

"Hmm?.. Alasan?.. Aku tahu orang pasti memiliki alasan untuk berbuat jahat pada orang lain, tapi untuk menolong orang lain.. aku tidak berpikir perlu alasan yang kuat..tidak.. munfkin memang tidak membutuhkan alasan sama sekalikan?"

"Uh?"

memiringkan kepalanya dia memandang kearahku...matanya berkedip dalam ritme cepat seolah berkata.. "apa maksudmu"

"Jadi, kau tidak perlu memikirkan apa yang terjadi padaku..cukup lakukan apa yang kau mau.. jika kau butuh bantuan ,cari aku dan katakan saja padaku.."

"Tapi.."

"Ah.. ini sudah terlalu lama.. dia pasti marah saat ini.. Ah.. Tiara aku pergi dulu.."

kemudian aku meninggalkanya...sepertinya tiap orang memiliki masalah mereka masing-masing..

Part 19

Berjalan sepanjang trotoar Gadis berambut putih itu menarik perhatian orang orang di sekitarnya.. sambil melihat uang lembaran di tangan kanannya.. Dia terlihat lesu..

"Dia.. benar-benar menolongku?.. bahkan dia memberiku uang untuk makan siang.."

merogoh sakunya dengan tangan kirinya dia mengeluarkan beberapa uang yang lain..

"Aku merasa buruk sudah menipunya.. "

Itu adalah uang yang di berikan Chandra beberapa hari yang lalu.. sepertinya gadis itu ingin menguji sesuati pada Chandra.. dan dia sudah menemukan jawabanya sekarang..

"Aku rasa sebaiknya aku mengembalikanya..."




0 Responses so far.

Posting Komentar

    About Me

    Foto Saya
    Rouge and Theo
    its our team,Rouge and Theo Its our dream to make Fiction Hope you enjoy
    Lihat profil lengkapku

    Followers