. post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

We Write our FICTION

kita bisa menjadi Aktor,sutradara,dan produser dalam cerita kita sendiri ^.^

Background

B A C K G R O U N D

Pages


"Doni!!"

Saat aku sedang memasukan tasku ke laci meja, seseorang memanggilku dari pintu kelas.

"Halo bro.. udah 2 minggu nggak ketemu.."

Itu adalah sahabatku, Ivan Andriyanto.
Dia adalah salah satu cowok paling terkenal di sekolah ini, well dia ganteng sih.
Andai aja dia nggak mesum dia bakal jadi cowok poluler di sekolah.

"Yo Van, masih idup lo..."

"Heh.. kasar banget sih..."

Memasang wajah marah itu dia berjalan mendekat padaku.

"Uwah pagi ini bener-bener bikin kaget...tiba-tiba ada pengumuman pembagian kelas."

Dan dia mulai curhat seperti biasanya.
Tapi emang bener sih, kalau aja Rusti nggak maksa aku berangkat pagi,  hari ini aku mungkin akan berakhir duduk di bangku paling depan.

"Ya, gitu deh... aku aja jadi pengen sujud syukur karena udah berangkat pagi."

"Lebay banget sih, oh iya..."

Ivan mulai merogoh kantong celananya, kemudian dia menyodorkan HPnya padaku sambil memasang senyum aneh...

"Liat aku punya barang baru..."

"Nggak minat..."

Aku menjawab dengan nada malas pada tawaran si Ivan.
Beneran deh nih anak nggak tobat-tobat.

"Halah sebenernya kamu pengen kan?"

Kalau aku bilang nggak aku berarti bohong...

"Yaudah deh kalo kamu maksa, Van nih HP ku.. tolong copy ke situ ya!"

Aku juga masih cowok normal, jadi biasa ajakan kalau aku punya minat sama hal begituan.

"Dasar malu-malu mau."

Mengacungkan jempolnya Ivan kemudian duduk di meja sebelahku.

"BTW Van, kok tumben kamu juga berangkat pagi?"

"Uh? ah.. soalnya kakakku udah bilang kalau hari ini akan ada pembagian kelas."

Hmm, kalo aku ingat kakaknya si Ivan itukan guru MTK di sekolah ini, sepertinya enak juga kalau bisa dapet info dadakan gitu..

"Hmm, enak juga ya?"

"Tapi masih banyak nggak enaknya juga Don, apa lagi kalau udah mau ujian..."

" ..."

Sepertinya aku bisa bayangin seperti apa beratnya hidup si Ivan kalau udah ujian.
Well, hidup sebagai murid sekolah dimana kakakmu adalah orang yang mengajar di sekolahmu, mungkin rasanya seperti hidup dalam rumah yang di penuhi ranjau.
Hmm, Terus kok si Ivan bisa sembunyiin harta karunya di tempat aman ya?
Itu masih misteri sampai sekarang.
Mending nggak usah di pikirin.

"Nih Don udah selesai."

"Oh?.. Ok makasih nih."

Saat aku menerima HPku dari Ivan, aku tidak sengaja melihat Yunia yang duduk di belakangku. dan dia...

"Uuuu...kalian.. mesum.."

""...""

Hah? kenapa mukanya jadi merah begitu? Tunggu kok dia jadi panik?!!

"EH!!"

Dan tanpa aku sadari tangan mungil dari gadis peri berambut perak  tersebut sudah melesat cepat ke mukaku.

***

Pada akhirnya aku cuma absen terus bersih-bersih kelas dan kebun, berjalan di koridor sambil mengelus pipiku yang masih sakit aku berjalan menuju tempat pembuangan sampah sambil membawa 2 kantung plastik besar berisi kertas bekas dan sampah lainya.

"Kok cuma aku yang di pukul, Nggak ,emangnya apa salahku sampe harus di pukul?!!"

mengingat waktu Yunia menamparku tanpa alasan yang jelas aku cuma bisa cemberut sambil bergumam.
Dan si Ivan, dia langsung kabur entah kemana.
Awas aja tuh si Ivan
Dan saat berbelok di persimpangan koridor

"Huh?.."

Aku melihat si Miki keluar dari kamar mandi perempuan di gedung olah raga.
Sedang apa di sini, bukanya kamar mandi itu terkenal angker makanya jarang ada yang pakai.
Hmm, nggak yang lebih aneh kenapa dia keluar dari bagian cewek?
lalu penampilan itu...Tidak seperti biasanya, kali ini rambutnya dia biarkan terurai bebas,  membuatku menyadari ternyata rambut warna castanyenya lebih panjang dari yang biasa aku lihat.
Sangat cantik...
Uh?!! bentar diakan cowok! Aku mikir apa sih!!

"Hoi Miki!!"

Sambil tersenyum jahil aku segera memanggilnya.

"...?!!"

Mendengar aku memanggilnya dia langsung panik dan menutup dadanya menggunakan pakaian olah raga yang sedang dia bawa.

"Hoo, ngapain tadi di kamar mandi cewek?"

Mengatakan itu aku mengeluarkan senyum iseng untuk mengerjainya.
Setelah aku mengatakan itu pasti mukanya akan langsung merah seperti tomat.
Hmm, aku tidak sabar untuk melihatnya.

Dan benar, Muka Miki sekarang menjadi merah seperti tomat.
Uwah! itu manis sekali!!  tunggu jangan mikir aneh-aneh dulu, meski aku bilang dia manis tapi itu masih dalam batas cowok, intinya seperti saat kamu melihat adek laki-lakimu sedang bersikap manis.

"Do, Doni... aku...huwaaa!!"

"Eh?"

Tapi tiba-tiba dia berlari meninggalkan aku bahkan tanpa menyelesaikan kalimatnya.

"....."

Dia kenapa?...
apa dia nggak suka karena aku bawa sampah?
memikirkan itu aku mengendus badanku
perasaan badanku nggak ada bau sampahnya deh.
Dia kenapa sih.

masih memikirkan itu aku melanjutkan berjalan menuju pembuangan sampah.
Sebenarnya ada apa sih? Yunia tiba-tiba menamparku, dan sekarang Miki juga tiba-tiba lari setelah melihatku.

Apa penampilanku terlihat aneh?

Setelah beberapa saat berjalan akhirnya aku sampai di tempat pembuangan sampah.

"Oh , lagi mau buang sampah juga?"

Dan saat itu aku melihat seorang gadis cantik berambut hitam berdiri di depan tempat pembuangan sampah.
mata hitam dan rambut hitam panjangnya menunjukan aura seperti seorang kakak yang bisa diandalkan.
Dia adalah Saraswati Nuratika, kakak kelasku sekaligus mantan Ketua OSIS sampai tahun lalu.

"Umm, pagi kak..."

seperti biasanya aku dengan malas menyapa Kak Saras supaya nggak terlalu menarik perhatian.
Terlaludekat dengan orang ini cuma bakal bikin repot.

"Eeh? dek junior kok mukanya lebam begitu?"

Sambil bertanya dia meraba pipiku seolah pipiku adalah benda yang rapuh.
Dan seketika itu pula wajahku menjadi panas.

Tentu saja! kak Saras adalah salah satu siswi paling cantik di sekolah ini, di tambah dengan sifat easy going dan ramahnya dia menjadi gadis paling terkenal di sekolah ini, makanya aku bilang bakalan repot kalau terlalu dekat dengan orang ini!.

"..."

Sudah kuduga aura Kak Saras memang terlalu silau untuku!!!
menyadari hal itu aku langsung menepis tanganya dan membuat jarak beberapa langkah.

"Eh?... kok menghindar begitu?! padahal aku udah kasih perhatian pada dek junior... jahat banget sih Dek Junior!"

Nggak justru karena perhatian kakak makanya aku menjauh...
Kakak beneran nggak peka ya...
Dari kejauhan aku merasa ada hawa membunuh yang di arahkan padaku.
Cowok-cowok itu sembunyi di balik tong sampah!!
Kenapa ada aura hitam di sekeliling mereka?...
Jangan bilang  mereka mengikuti Kak Saras sampai segitunya!!!

"Eh ngapain tuh cowok-cowok sembunyi di belakang tong sampah? ..Ah yang lebih penting Dek Junior sini dong, Kakak bawa ke UKS ya?"

Kakak beneran nggak peka ya?!!
Kalo Kakak lebih dekat sama aku lebih dari ini aku bisa di bunuh tahu nggak!!
Pada akhirnya aku melarikan diri dari Kak Saras dengan penuh ketakutan, dan Kak Saras...Dia masih mengejarku dan ngotot ingin membawaku ke UKS!!

Sementara itu cowok-cowok itu mengikuti kami sambil terus memasang wajah seperti pembunuh!!
Uwah Banyak!!
Sepertinya aku beneran akan mati ya?!!

***

Karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah aku jadi bisa pulang lebih awal.
Setelah mati-matian menghindari Kak Saras yang baik dan para fansya yang terus memberikan tatapan pembunuh padaku akhirnya aku bisa kabur dengan sembunyi di lab kimia.
Benar-benar merekpotkan...
Lupakan hal itu, aku tidak mau mengingat hal-hal berbau horor seperti itu..
Dan sekarang...

Hmm, aku harus ngapain sekarang?
Rusti sudah pulang lebih dulu karena dia harus bantu-bantu di playgroup tempat dia kerja sambilan.
Rusti memang kerja sambilan di Playgrup tiap minggu, tapi karena hari ini dia pulang lebih awal dia memutuskan untuk pergi ke playgroup untuk membantu pekerjaan di sana.
Ah! Berarti aku bisa santai di rumah tanpa takut ada yang marah-marah!

"Benar, pulang terus tidur..."

Bentar...
Kalau nggak salah hari ini ibu lagi ambil libur karena besok dia harus keluar kota, jadi di rumah juga nggak bakal bisa tenang ya, sial! kenapa ibu harus ambil libur sih!
Sebaiknya aku cari tempat lain untuk menghabiskan waktu.

"Hmm, ke mall mungkin bakalan asik..."

Sepertinya itu ide yang bagus, dari pada pulang dan kena semprot sama ibu mending main bentar ke mall.
Ngomong-ngomong bukanya hari ini adalah hari pembukaan game centre yang ada di Mall deket sini? Sebaiknya aku kesana sekarang.


Jika kalian tinggal di Jogjakarta kalian akan menemukan banyak hal unik di kota ini, mulai dari kesenian, kendaraan bahkan cara bicara, yah, tidak peduli sekeras apapun logat dari tempat asal kalian, kalian akan menjadi lembut ketika berada di kota ini.

Selain itu juga bahasa, bahasa jawa adalah bahasa utama di kota ini, dan jujur aku lebih suka belajar bahasa inggris dari pada bahasa jawa, alasanya? karena lebih mudah memahami Verp, Tense, Noun dll, dari pada harus menguasai bahasa jawa ngoko, krama , dan krama inggil.
Intinya seolah kalian harus menguasai 3 bahasa, dimana setiap bahasa di tujukan untuk orang tertentu.
Tapi itu adalah apa yang membuat Jogja sangat menarik.

Dan sekarang aku sedang menaiki bus ankutan menuju tempat yang ingin aku datangi, berbelok di perempatan dimana Tugu Jogja berada bus yang aku naiki melaju kencang menuju distrik Malioboro.
Setelah beberapa saat menunggu di dalam bus akhirnya aku sampai.

"Hmm, akhirnya sampai..."

Tempat ini sangat ramai mungkin karena saat ini sudah jam istirahat, selain itu juga banyak turis dari luar negeri yang berjalan sambil memotret atraksi turis berupa karya seni yang di pajang di sepanjang jalan Malioboro.
Tapi ada satu masalah di sini...

 "Ugh, ramai... panas..."

Benar, tempat ini sangat ramai dan cuaca juga sedang panas.
Mengabaikan semua itu, aku langsung menuju Mall dimana tempat tujuanku berada, dan saat aku memasukinya...

"Hmm, dingin... aku nggak suka AC"

Lebih dari itu, kenapa tempat ini ramai sekali?
Ah, ada event untuk barang-barang elektronik, tapi sayangnya semua itu nggak menarik perhatianku, karena dompetku tidak setebal orang-orang disana.

Menaiki eskalator, dan aku sampai di lantai tiga.
Tapi apa yang aku lihat di sana adalah sebuah papan bertuliskan, [maaf sedang ada perbaikan. pembukaan akan di tunda selama 3 hari].

Ini bohongkan?
Merasa tidak ada lagi yang bisa aku lakukan aku memutuskan untuk pergi, dan saat aku berbalik aku melihat seseorang berpakaian aneh dengan menutupi seluruh mukanya dengan tudung jaket, masker, dan topi yang dia kenakan, sepertinya dia mengalami kekecewaan yang sama denganku di tempat ini.

Hmm, entah kenapa aku ingin menepuk pundaknya dan mengatakan "kita senasip bro"
Tapi saat aku berjalan mendekatinya, aku melihat sesuatu yang terlihat familiar,

Aku melihat rambut perak kebiruan dan matanya yang seperti safir.

"...!!!"

Dan melihatku yang berhenti didepanya dia mulai terlihat panik, mencoba menyembunyikan wajah huh?
Tunggu, jangan-jangan dia...

"Yunia itu kamukan?"

"Uh!!,,, ah, bu,bukan... aku tidak mengenalmu orang mesum yang suka menonton film tidak senonoh"

"Bukanya kalau ngomong begitu justru semakin jelas!!"

Tunggu, kok dia bisa tahu masalah film itu? Harusnya cuma aku sama ivan yang tahu...

"Eeehh!!"

"Hmm, jadi kamu juga suka main game?"

Merasa suasana di tempat ini semakin aneh aku mencoba mengubah topik.
Dan Yunia, sepertinya dia semakin bingung akan berkata apa.

"Enggak sih, a,aku cuma pengen beli gatcha"
Masih mengerutkan pundaknya dia mengatakan itu lirih.
Gathca? ah bola-bola yang berisi boneka itu ya?

"Hmm, kamu suka koleksi boneka-boneka kecil begitu?"

Menaggapi pertanyaanku dia mengangguk.

"tapi tempat ini tutup, mungkin kita coba tempat lain."

"Ki,kita?!!"

"Hmm? kenapa? aku juga lagi bosen jadi nggak masalahkan aku temenin."

"Tapi, a,apa kamu nggak malu jalan sama makhluk sepertiku?"

 "makhluk sepertiku"? kenpa sih dia selalu bilang begitu?
Padahal dia cantik banget.

Blush...

Eh? mukanya jadi merah?

"Eh mukamu merah, kamu nggak apa-apa?"

"Ng, nggak aku cuma agak capek kok"

Capek huh?, hmm sejak awal penampilanya memang aneh, apa mungkin penampilan anehnya itu karena penyakit ya?
Jangan-jangan dia sebenarnya nggak boleh jalan di tempat yang kena sinar matahari.
Kalau di lihat dari penampilanya yang serba tertutup sih sepertinya bener.
Bukanya kalau beneran berarti penyakitnya parah?!!

"Yun, sini bentar mendingan kita duduk dulu deh."

"Eh?!"

Menarik tanganya aku membawa Yunia ke sebuah caffe di dekat kami berada.

"Ka,kamu , kamu mau apa sih..."

Mengatakan itu dengan mata berair dia mencoba menolak, tapi aku tetap menariknya.

"Bukan 'kamu' tapi Doni tahu"

"Do,doni?"

"Itu namaku, haahh.. paling nggak kamu harus ingat nama teman sekelasmu tahu!"

Aku beneran nggak bisa ngerti sama cewek satu ini, dia bukan cuma cantik tapi juga manis.
Kalau ada istilah cantik seperti boneka, mungkin dia yang paling cocok.

"Fuee!!"

BLUSSHH!!

Eh mukanya semakin memerah!!


1 Response so far.

  1. Mantap kk
    Aku belum pernah ke jogja tapi berasa kayak ada di jogja
    Kalau di sini mah pasti ada aja trap, jangan2 kk adalah hideyoshi nih haha (abaikan)
    Sejauh ini tdk ada tanda2 bakal jadi genre action, tapi kayaknya bakalan lebih enak kalau indonesia ini aman2 aja hahaha

Posting Komentar

    About Me

    Foto Saya
    Rouge and Theo
    its our team,Rouge and Theo Its our dream to make Fiction Hope you enjoy
    Lihat profil lengkapku

    Followers